Kata Mereka: Ahmadiyah adalah Islam Sejati
“Ahmadiyah adalah
Islam sejati dan Islam yang hakiki ini hanya bisa berkembang melalui
Ahmadiyah ini. Saya baru melihat Islam yang sebenarnya melalui
Ahmadiyah, dan sebelum ini saya tidak pernah melihat ajaran seperti ini
ditampilkan oleh kelompok-kelompok Islam lainnya. Dan apa yang mereka
tampilkan adalah persaudaraan sejati, keikhlasan dan pengkhidmatan
insaniyyat. Semuanya merupakan asas kehidupan bermasyarakat yang paling
penting sekali. Orang-orang Ahmadiyah adalah perwujudan dari slogan Love
for all hatred for none. Semua mazhab atau agama harus mengambil
teladan dari mereka ini. (Menteri Luar Negeri dari Benin (Afrika) Dr H.
Alexander (seorang Kristen)
***
Sekarang saya akan
mengemukakan beberapa kesan-kesan yang dikemukakan oleh beberapa orang
tamu yang belum masuk ke dalam Jamaah Ahmadiyah, namun mereka ikut serta
di dalam Jalsah kita ini karena mereka mempunyai hubungan erat dengan
Ahmadiyah, mereka telah mendapat kesempatan untuk menghadiri Jalsah ini.
Mereka terkesan oleh keterampilan dan dedikasi para petugas Jalsah dan
juga sangat terkesan oleh suasana Jalsah yang mengagumkan. Demikian juga
orang-orang Ahmadi yang baru pertama kali menghadiri Jalsah di sini
sehingga menimbulkan perubahan dan kesan baru dan segar di dalam
kehidupan mereka.
Pertama-tama seorang President of Carel Marck
Party di Swedia bernama Roger Caliph, beliau berpidato di dalam Jalsah
mengatakan: "Di Swedia sering saya menghadiri berbagai macam pertemuan
selain pertemuan yang diselenggarakan oleh partai saya sendiri juga,
saya sering menghadiri jalsah-jalsah atau convention juga, banyak
orang-orang asing yang hadir di dalamnya, namun suasana kecintaan dan
persahabatan diantara berbagai bangsa yang hadir dan bermacam ragam
pakaian para peserta, tidak pernah saya lihat seperti disini, dan
khasnya setelah mereka mengikuti acara begitu panjang dan lama, ketika
mereka keluar dari markee tidak nampak seorang pun yang merasa letih
atau lelah, saya lihat mereka bertemu satu-sama lain disetiap kesempatan
dengan rasa cinta dan persahabatan yang sangat mengesankan sehingga
perasaan lelah dan letih sama sekali tidak mempengaruhi mereka. Orang
Swedia ini seorang politisi berumur 75 tahun mengatakan bahwa selama
tiga hari saya menyaksikan suasana pergaulan yang sangat akrab dan
saling mencintai sesama yang lain dan saya lihat di Jalsah Gah, satu
waktu mereka berdiri bersama-sama dan satu waktu mereka duduk kemudian
pergi dari sana bersama-sama pula. Selama 75 tahun saya tidak pernah
menyaksikan dan menikmati pertemuan seperti ini, begitu akrab dan terasa
hangatnya saling hormat-menghormati satu-sama lain.”
Sesudah
itu seorang Professor dari Kazakistan, telah menulis bahwa pertemuan
Jema’at Ahmadiyah ini telah berjaya, sukses menampilkan keindahan dan
ketinggian ajaran Islam dan mengajarkan saling menghormati terhadap
sesama pandangan dan ajaran agama atau mazhab lain. Dan usaha semacam
ini tidak diragukan lagi akan memperoleh kejayaan. Semoga Allah swt
memberi kemajuan dan kejayaan kepada Jema’at Ahmadiyah. Kami pertama
kali datang kesini dan tidak terbayangkan sedikit pun bahwa kami akan
disambut dan dihormati seperti ini, dan kami alami selama tiga hari
disini.
Seorang proffessor lagi dari Kazakistan juga yang menulis
katanya, “Saya sangat terkesan oleh ajaran Ahmadiyah dan ini merupakan
langkah pertama bagi saya. Dan saya sudah ketahui ajaran-ajaran
Ahmadiyyah ini yang betul-betul menanamkan simpati insaniyyat,
aman-damai, dan saling hormat-menghormati satu sama lain dan menaruh
rasa hormat terhadap semua para Anbiya. Mereka siap mengemban tugas
untuk menyampaikan amanat itu ke segenap penjuru dunia. Dengan
menghadiri Jalsah Salanah ini nampaklah bahwa dalam pandangan Jema’at
Ahmadiyah menghargai semua makhluq dan menaruh simpati kepada mereka
adalah perkara yang penting sekali. Dari pembicaraan dengan para
delegasi dari berbagai negara, saya mengetahui bahwa Jema’at Ahmadiyah
banyak membantu negara-negara miskin di dunia yang sangat memerlukan
bantuan dalam pembangunan sekolah, hospital, perpustakaan dan
sarana-sarana umum lainnya. Dan bantuan seperti itu semua sangat penting
sekali. Saya menyaksikan keindahan akhlaq mereka merupakan hal yang
sangat istimewa sekali. Orang-orang Ahmadi yang datang dari berbagai
negara untuk menghadiri Jalsah Salanah ini sangat memahmi ajaran Hazrat
Mirza Ghulam Ahmad dan aktif mengamalkannya. Dan kami menyadari bahwa
melayani dan mengkhidmati puluhan ribu orang tamu adalah pekerjaan yang
sangat susah sekali. Sedangkan mereka yang melaksanakan tugas di dalam
Jalsah Salanah ini hanya mengharapkan keridhaan dari Tuhan mereka.”
Demikianlah
pandangan seorang tamu ini yang harus selalu diingat, bahwa semua para
petugas Jalsah Salanah mengkhidmati para tamu semata-mata demi meraih
keridhaan Allah swt. Selain itu seorang perempuan dari Kazakistan
menyampaikan pernyataannya, “Perangai dan perilaku orang-orang yang
melayani kami sebagai tamu demikian baiknya seakan-akan kami ini
tamu-tamu yang telah lama mereka tunggu-tunggu kedatangan kami. Keadaan
dan keperluan-keperluan kami sangat diperhatikan oleh mereka. Kami
dengan hati ikhlas mendo’akan untuk kemajuan Jema’at Ahmadiyah ini dan
semoga ajaran hakikinya berkembang dengan pesat hingga menembus
kota-kota dan kampung-kampung di seluruh pelosok dunia.”
Seorang
Menteri Luar Negeri dari Benin (Afrika) Dr H. Alexander (seorang
Kristen), di waktu saya mengunjungi negaranya beliau ini sengaja datang
menyambut saya, dan sejak itulah terjadi persahabatan yang akrab dengan
beliau. Beliau menulis: “Ahmadiyah adalah Islam sejati dan Islam yang
hakiki ini hanya bisa berkembang melalui Ahmadiyah ini. Saya baru
melihat Islam yang sebenarnya melalui Ahmadiyah, dan sebelum ini saya
tidak pernah melihat ajaran seperti ini ditampilkan oleh
kelompok-kelompok Islam lainnya. Dan apa yang mereka tampilkan adalah
persaudaraan sejati, keikhlasan dan pengkhidmatan insaniyyat. Semuanya
merupakan asas kehidupan bermasyarakat yang paling penting sekali.
Orang-orang Ahmadiyah adalah perwujudan dari slogan Love for all hatred
for none. Semua mazhab atau agama harus mengambil teladan dari mereka
ini. Mula-mula saya tidak yakin bahwa jumlah peserta Jalsah mencapai
tigapuluh ribu atau lebih, tetapi setelah saya menyaksikan sendiri,
keadaannya betul-betul sangat mengagumkan. Melayani puluhan ribu tamu,
makan-minumnya, akomodasinya, dan segala jenis keperluan mereka bukan
pekerjaan yang mudah. Mereka telah menunjukkan pengkhidmatan yang sangat
luar biasa dengan air muka ceria, ramah-tamah dan sangat sopan-santun
terhadap sesama seakan-akan mereka ini bukan makhluk biasa melainkan
para malaikat telah turun dari langit dan tinggal di atas bumi ini.
Dalam pengaturan pelayanan diikut sertakan anak-anak kecil juga yang
nampaknya sudah dilatih dengan cermat sehingga mereka sangat lucu dan
manis dalam mengkidmati dan melayani para tamu. Alangkah baiknya jika
keadaan anak-anak seperti ini juga terdapat di negara kami Benin,
sehingga manusia akan mengenang mereka sepanjang hayat. Saya menyaksikan
suatu kelompok para pemuda Ahmadiyah yang sangat bersahabat dan giat
menciptakan suasana aman damai, keadaan seperti ini tidak terdapat
dinegara kami Benin. ”Beliau menulis lagi: “Pada detik-detik bai’at
Internasional dan mendengar pidato penutupan dari Huzur, saya
menyaksikan dunia telah berubah (padahal beliau seorang Kristen) dan
saya berharap semoga Islam ditakirkan menjadi agama kami semua dan
menjadi sarana hidayah bagi kami. Di waktu bai’at Internasional saya
menyaksikan orang-orang menangis sambil menyapu air mata yang bercucuran
membasahi muka mereka. Saya merasakan ada sesuatu sedang turun dari
langit kepada mereka dan kami pun termasuk di antara mereka. Saya ingin
cepat kembali ke negeri saya Benin dan memberi tahu kepada orang-orang
di negeri saya bahwa hanya Ahmadiyah-lah yang bisa menjadi tempat
bernaung bagi manusia untuk menjalani kehidupan aman damai didunia.
Kehidupan yang aman tenteram tidak ada rasa takut di dalamnya dan dari
segi lain Jema’at inilah yang bisa menjalin kita dengan Tuhan. Hamba
Allah yang benar apabila berjalan menyampaikan amanat kebenaran kepada
manusia pasti banyak manusia yang menentang dan merintanginya. Akan
tetapi apabila saya sudah sampai kembali kenegeri saya Benin maka tidak
akan ada masalah bagi Jema’at di sana. Akhirnya beliau berkata kepada
saya: “Di Benin juga sudah ada anak Tuan.”
Dari Siera Leone
(Afrika Timur) Chief Justice Abdullah Shiekh Fuhana menulis: “Jalsah
Salanah yang sangat luar biasa ini akan selalu menjadi kenangan bagi
kami. Banyak tamu datang dari berbagai negara yang berlaku seperti
saudara kandung sendiri, sama-sama menunaikan sembahyang dan sama-sama
berdo’a untuk kemajuan Islam.”
Seorang Gubernur dari Burkina Faso
telah menulis: “Saya yang lemah ini telah datang menghadiri Jalsah ini
sebagai wakil dari negeri saya dan saya menyatakan rasa penuh simpati
kepada Pemimpin Jema’at Ahmadiyah. Di dalam Jalsah ini tidak ragu lagi
saya telah menyaksikan berbagai macam bangsa di dunia dan telah duduk
bersama-sama di dalam Jalsah ini. Semua sangat menghormati hak sesama
insan. Di dalam Jalsah yang sedang berlangsung ini tidak ada sebarang
perbedaan ras atau keturunan dan bangsa, semua menjadi satu. Motto
Ahmadiyah “ Love for all hatred for none” sangat jelas sekali tengah
mereka amalkan. Hendaknya bangsa-bangsa di seluruh dunia mengambil
faedah dan mengambil contoh dari motto tersebut. Jema’at Ahmadiyah yang
dipandang dengan hormat dan kebesaran diseluruh negeri kami, dalam tempo
hanya dua puluh tahun saja Jema’at Ahmadiyah telah menawan hati rakyat
Burkina Faso sampai ke pelosok-pelosok negeri. Kami telah mengenal betul
Ahmadiyah ini mengkhidmati insaniyat tanpa pilih keturunan,
kepercayaan, dan warna kulit. Jema’at Ahmadiyah bukan hanya menyediakan
santapan ruhani belaka bahkan setiap keperluan jasmani manusia juga, dan
dalam menyediakannya senantiasa berdiri dibaris paling depan. Karena
Ahmadiyah telah banyak membantu menyediakan sarana pendidikan, sarana
air minum, sarana kesehatan yang sangat baik sekali maka pada kesempatan
Hari Kebangsaan Kepala Negara Burkina Faso telah menganugerahkan medali
mas sebagai penghargaan kepada Jema’at Ahmadiyah.”
Sesungguhnya
kita berkhidmat kepada siapa pun dan di mana pun bukan untuk memperoleh
suatu penghargaan melainkan demi kepentingan kemanusiaan. Demikianlah
perasaan hati para pengkhidmat dan para petugas Jalsah Salanah juga.
Setelah
itu Mrs Ibrahim Jama Garba seorang Niger dari Miami mengatakan: “Saya
sangat terkesan oleh motto “Love for all hatred for none” saya
menyaksikan semua orang Ahmadi tua-muda besar-kecil mempunyai perilaku
yang sama terhadap semua pendatang dari berbagai tempat di dunia yang
terdiri dari berbagai jenis bangsa, agama dan warna kulit mereka. Mereka
memperlihatkan kecintaan kepada semua. Kami merasa sangat terkesan oleh
perhatian dan pelayanan mereka yang sangat baik kepada kami yang tidak
mungkin bisa kami lupakan sepanjang hidup kami.
Seorang Ahmadi
dari Amerika bernama Nuruddin Sahib mengatakan; Saya pertama kali datang
menghadiri Jalsah disini, melihat perilaku sangat baik dan menyenangkan
dari para petugas tidak kuasa menahan air mata bercucuran. Dan saya pun
mulai menangis karena sangat terharu mengenang kepada kebaikan Tuhan
yang luar biasa ini. Saya berjanji tidak lama lagi akan menulis sebuah
buku tentang pengalaman yang saya saksikan dan peroleh di sini. Lidah
saya tidak kuasa untuk menguraikan apa yang terkandung di dalam perasaan
hati saya. Sebab mengungkapkan kemurahan, kasih sayang dan rahmat Tuhan
merupakan pekerjaan yang sungguh sulit sekali. Saya ingin kembali ke
Amerika setelah banyak meminum air ruhani, saya akan bertobat dari semua
dosa dan akan saya tinggalkan semua keburukan saya, dan saya akan
berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan amanat Hazrat Rasulullah saw
dan Guhlam Sadiq beliau, Hazrat Masih Mau’ud a.s. kepada orang lain.”
Honorable
Mrs Soad Rujuk, Muslimah Member of Parlement Belgium dan beliau berasal
dari keturunan Arab Moroko, beliau telah memberi sambutan juga di dalam
Jalsah ini, mengatakan; “Menghadiri Jalsah ini merupakan pengalaman
pertama yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, saya duduk
berdampingan dengan Hazrat Begum Sahibah dan beliau menjelaskan kepada
saya tentang wafat Nabi Isa a.s., mengenai kemuliaan dan keagungan
Hazrat Rasulullah saw dan mengenai kedatangan Hazrat Imam Mahdi Masih
Mau’ud a.s dan tentang Jema’at Ahmadiyah, lebih kurang setengah jam saya
mendengar penjelasan dari beliau. Sesudah itu saya dipertemukan dengan
seorang muballigh dan saya duduk dekat beliau. Beliau memberi penjelasan
demikian meresapnya di dalam pikiran saya sehingga hati dan pikiran
saya sudah berobah total. Karena saya ingin mendapat penjelasan lebih
lanjut tentang Imam Mahdi a.s. saya duduk sampai tengah malam
mendengarkan penjelasan dari beliau. Setelah mengenal Ahmadiyah adalah
Islam hakiki, saya telah mendapatkan kehidupan baru dari Allah swt.
Melihat masa depan Ahmadiyah demikian cerah dan gamblang saya ingin
terus mendapat penjelasan tentang Imam Mahdi dan Jema’at Ahmadiyah. Dan
jika Tuhan menghendaki saya akan masuk ke dalam Jema’at Ahmadiyah. Dan
bukan hanya saya saja yang akan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah
melainkan semua saudara saya, Ibu bapak saya dan semua teman dan kerabat
yang dekat dengan saya akan saya bawa sama-sama masuk ke dalam Jema’at
Ahmadiyah ini. Ketika saya mendengar pidato penutupan Huzur yang
berkaitan dengan orang-orang Ahmadi Bangsa Arab, Huzur mengatakan:
“Kalian bangunlah!! Ini kewajiban kalian semua untuk menyampaikan amanat
Hazrat Imam Mahdi a.s. dan pergilah ke Mekkah dan panjatkanlah
banyak-banyak do’a di sana!” Pada waktu itu saya sangat terharu dan
menangis sambil mencucurkan air mata yang tak tertahankan, sebab saya
juga seorang perempuan asal bangsa Arab dan sehari sebelumnya Hazrat
Begum Sahibah telah menjelaskan kepada saya tentang kebenaran Hazrat
Imam Mahdi a.s. dan perlunya seorang Imam Zaman yang sangat mengesankan
hati saya. Sekali pun di banyak negara orang-orang Ahmadiyah sedang
diperlakukan dengan zalim dan biadab, namun saya berjanji pada Jalsah
tahun depan saya akan datang kembali ke sini dan tidak akan sendirian
melainkan dengan membawa para anggauta parlemen juga.”
Jadi hal
itu semua merupakan karunia Allah swt dan merupakan buah dari tabligh
secara diam-diam atau secara perorangan yang tidak nampak kepada orang
lain. Banyak orang terkesan dengan menyaksikan suasana Jalsah disini
merupakan tabligh juga, ada juga khuddam yang bertabligh secara
perorangan terhadap supir bis bangsa Iran menjelaskan tentang wafat Nabi
Isa a.s. dan tentang kedatangan Hazrat Masih Mau’ud a.s. semua ini
merupakan kesempatan tabligh yang sangat baik sebagai karunia Allah swt
dan natijahnya akan timbul setelah beberapa waktu kemudian.
Seorang
perempuan Ahmadi mengatakan saya pertama kali menghadiri Jalsah disini
dan perasaan serta kesan yang menguasai pikiran saya tidak bisa
dizahirkan dengan kata-kata. Menyaksikan keagungan Jalsah ini,
keindahannya, pengaturannya dan menyaksikan perangai serta perilaku para
petugas yang menjalankan duty mereka dengan semangat dedikasi, serentak
timbul pertanyaan di dalam hati saya : “Siapakah di dunia ini yang bisa
melakukan pekerjaan seperti ini, siapa yang bisa melayani tamu yang
jumlahnya begitu banyak, siapa yang bisa menghimpun puluhan ribu hati
manusia menjadi satu, jawabannya hanya satu adalah Tangan Tuhan dan
Tangan Dialah Yang kuasa untuk menanamkan kecintaan di dalam hati
manusia. Dan Dialah Yang memberi kemudahan di dalam semua pekerjaan.
Duduk di tengah-tengah para peserta Jalsah keadaan diri terasa berobah
secara total dan timbul kesan yang sangat dalam dan kuat di dalam hati
saya yang membangkitkan semangat iman. Badan saya terasa gemetar dan air
mata pun tak tertahan mengalir membasahi muka saya. Rahmat Tuhan nampak
turun di semua ufuk (penjuru), hati runduk merebah dan sujud di
haribaan Tuhan Maha Kuasa, sambil memohon ampun dari segala dosa yang
pernah saya lakukan, sehingga saya merasa bahwa jarak perjalanan menuju
akhirat sudah terasa sangat dekat sekali.”
Seorang perempuan
Ahmadi bernama Riza Begum Sahibah, menulis: “Pada acara akhir Jalsah
Salanah, perasaan hati saya mengatakan, apabila saya sudah kembali ke
Mesir, saya akan berkata sambil berteriak kepada orang-orang di sana:
Hai ummat Rasulullah (saw) bangunlah dari tidur kalian, sekarang Imam
Mahdi kalian sudah datang dan tanda-tanda akhir zaman sudah zahir
semuanya dan cepatlah bangkit untuk menyelidiki kebenarannya.”
Seorang
perempuan bernama Azizah Amano Ode Sahibah mengatakan, saya baru
pertama kali menghadiri Jalsah ini, saya sangat terkesan dan sangat
merasa heran menyaksikan bagaimana mengatur tamu begitu banyak dalam
satu waktu dilayani dan dikhidmati dengan baik dan teratur sekali.”
Muflih
Audah berkata: “Liputan Jalsah Salanah sangat baik sekali dan saya
sangat terkesan oleh pelayanan dan kebaikan dari para petugas Jalsah,
sungguh menakjubkan. Semua pertanyaan yang timbul di dalam benak saya
sepanjang tahun telah terjawab semua setelah saya mengikuti semua acara
Jalsah Salanah ini.”
Ibrahim Kazak Sahib berkata: “Saya merasa
Jalsah ini telah berlangsung sangat istimewa sekali bagi Bangsa-bangsa
Arab, sehingga semua kebohongan dan tipu daya mereka akan zahir dan
akhirnya insya Allah orang-orang Arab secara berbondong-bondong akan
menggabungkan diri dengan Jema’at Ahmadiyah laksana sebuah bendungan
telah terbongkar dan runtuh. Kecongkakan dan kesombongan para penentang
akan dipatahkan. Dan tidak lama lagi masanya bendera Imam Mahdi akan
berkibar dengan megah di seluruh dataran negeri Arab. Dan ilham dari
Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. ini : ??????????? ?????????
????????? ?? ????????? ???????? Yusolluna ‘alaihal arab wa abdalusy syam
Mereka akan menyampaikan selawat kepadanya dan juga para tokoh agama
negeri Syam. akan segera sempurna dengan cemerlang dan semarak.
Banyak
sekali surat-surat khasnya dari negara-negara Arab telah diterima yang
isinya menyampaikan ucapan tahniyah atau selamat dan mubarak atas
berlangsungnya Jalsah Salanah dengan penuh suksess, sehingga zahir
sekali bahwa karunia Allah swt telah turun secara khas di atas Jalsah
Salanah ini. Disini telah berhimpun berbagai jenis bangsa dan para hamba
sahaya Hazrat Masih dan Mahdi a.s. sibuk berusaha demi meningkatkan
keruhanian mereka. Dan mereka sedang berderap maju dengan semangat
keruhanian baru. Pesan dan kesan serta ucapan selamat dan mubarak
berdatangan dari setiap penjuru dunia sangat banyak sekali jumlahnya,
sangat menggugah perasaan dan mengharukan sehingga tidak mungkin bisa
dizahirkan secara lisan. Sesuai dengan janji Allah swt kecintaan dan
cinta kasih terhadap Hazrat Masih Mau’ud a.s. telah ditanamkan di dalam
hati para pengikut beliau a.s. yang pada zaman sekarang ini tidak ada
duanya di seluruh dunia. Dan selain kepada beliau mereka sangat
mencintai Khilafat juga. Semoga Allah swt meningkatkan terus keikhlasan
dan kecintaan ini di dalam hati kita semua. Dan semoga rasa syukur
terhadap nikmat-nikmt Allah swt lebih nampak dari masa sebelumnya. Dan
semoga pusat kecintaan kita semua terletak pada Zat Allah swt. Untuk itu
semua semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita, Amin !!
sumber: tamanjati.blogspot.com
Senin, 30 Januari 2012
Kata Mereka: Ahmadiyah adalah Islam Sejati
9:44 AM
Mubarack Mushlikhuddin
No comments
Popular Posts
-
Sel adalah ' Unit terkecil dari organ struktural dan fungsional pada mahluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Berikut adalah...
-
Anda harus memiliki email Yahoo terlebih dahulu. Kalau belum, daftar email Yahoo di sini! 1. Masuk/login ke akun email Yahoo anda di ma...
-
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL Tumbuhan termasuk eukaryot, organisme yang memiliki membran yang melingkupi inti dan organel, dan dapat menyusu...
-
>>Download File Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasa...
-
By Imran Jattala | June 16, 2012 Khalifah Islam dan pemimpin internasional Jamaah Muslim Ahmadiyah tiba di Amerika Serikat di tengah ...
0 komentar:
Posting Komentar