Berbicara tentang kesehatan selalu tidak lepas dengan peran ahli
kesehatan. Jika dahulu kita mengenal adanya tabib maka kini profesi itu
sudah melekat pada dokter. Secara teori, kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Siti Nafsiah, 2000). Namun
kesehatan menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing orang karena
dalam Islam telah ditekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian
dari ibadah.
Bahkan, kesehatan pun menjadi tanggung jawab pemerintah sesuai dengan
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan yang menyebutkan bahwa tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk. Tanggung jawab ini saling bersinergi demi
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah, dan juga pihak swasta secara
bersama-sama. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Dan kesehatan pun merupakan
salah satu unsur kesejahteraan umum (UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran).
Dr. Zaidul Akbar telah membagi konsep
pengobatan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu pengobatan konvensional
(rekayasa manusia), pengobatan alami (interaksi manusia dengan alam),
dan pengobatan nabi (diturunkan dari Sang Maha). Pengobatan konvensional
sudah kita ketahui bersama, pasti menggunakan jasa dokter, dan peran
dokter yang sebenarnya adalah sebuah profesi yang dilaksanakan
berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
yang berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
Mereka harus menyadari bahwa kesehatan adalah bagian dari hak asasi
manusia yang harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya
kesehatan kepada seluruh masyarakat.
Namun, di luar konteks kesehatan dan profesi kedokteran di atas,
Rasulullah saw. adalah dokter terbaik dan pelaku kesehatan yang patut
diteladani. Rasulullah saw. adalah manusia yang sempurna dari sisi
kesehatan jasmani maupun rohani. Rasulullah saw. adalah manusia yang
paling sehat dan hanya mengalami sakit 2 (dua) kali saja, yaitu ketika
beliau diracun oleh seorang Yahudi dan menjelang kematiannya. Rasulullah
saw. adalah manusia yang tidak pernah meminum obat-obatan sintetik dan
tidak pernah pergi berobat, kecuali hanya menjalani bekam.
Apa rahasia beliau hingga bisa menjadi manusia paripurna dari sisi
kesehatan? Rahasia hidup sehat Rasulullah saw. ternyata terletak pada POLA HIDUP, POLA MAKAN, dan SIKAP.
Ketiga rahasia itu telah menyatu dalam diri beliau sehingga kesehatan
tubuhnya pun terjaga sepanjang hidupnya. Dan yang paling sederhana dari
semua rahasia itu terletak pada bibir beliau. Sebuah senyuman. Tingkatan
yang lebih tinggi lagi adalah tertawa. Perlu diketahui bahwa hanya
dengan satu menit tertawa, kamu akan memperoleh manfaat yang sama dengan
45 menit berolahraga mengeluarkan keringat. Tertawa alami, tertawa
disengaja, atau dipaksa tertawa juga mempunyai efek yang sama.
Kamu boleh terkejut, berdasarkan penelitian para ahli kesehatan,
tertawa itu akan memberikan efek yang luar biasa. Beberapa diantaranya
adalah melancarkan aliran darah, mengurangi resiko penyakit jantung,
meningkatkan daya tahan tubuh, menghasilkan hormon endorfin sebagai obat
penenang alami, memijat paru-paru dan jantung, menurunkan stres,
meningkatkan kadar oksigen (O2) dalam darah, mengkontraksikan 80 titik
saraf, melemaskan otot-otot, meringankan konstipasi, dan menurunkan
tekanan darah.
Itu baru tersenyum dan tertawa. Dari pola tidur Rasulullah saw. pun
diketahui bahwa beliau selalu tidur di awal malam dan bangun pada dua
pertiga malam. Posisi beliau tidur pun selalu miring ke kanan dan tidak
pernah tidur dalam keadaan kenyang. Beliau pun bahkan cenderung berwudhu
terlebih dahulu sebelum tidur. Apa yang dilakukan Rasulullah saw.
ketika tidur itu jelas sangat berpengaruh pada kesehatannya. Begitupula
dengan berwudhu secara sempurna. Penelitian di Universitas Alexandria
oleh dr. Musthafa Syahatah, salah seorang dekan Fakultas THT,
menunjukkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit
dari pada orang yang tidak berwudhu.
Masih banyak lagi kebiasaan Rasulullah saw. yang berefek pada
kesehatannya. Beberapa diantaranya adalah bersiwak (yang dapat mencegah
caries dan berefek ke beberapa organ penting seperti jantung, serta
mampu meningkatkan fungsi pencernaan yang akan berdampak pada kesehatan
organ pencernaan), mencukur bulu kemaluan karena di sanalah parasit Sarcoptes scabei
akan berkembang biak, atau memotong kuku. Bukankah sunnah fitrah yang
diajarkan Islam itu ada 5 (lima), yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, Imam Ahmad, dan Imam Malik)?
Untuk itu, marilah menjalankan pola hidup sehat dan terus menjaga kesehatan kita.[]
Selasa, 20 Desember 2011
Rasulullah saw. Adalah Dokter Terbaik
10:14 PM
Mubarack Mushlikhuddin
No comments
Popular Posts
-
>>Download File Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasa...
-
Cara Mengatasi IDM yang di Block Atau Fake Serial Number - Banyak yang bertanya mengenai bagaimana Cara Mengatasi IDM yang diblock Atau Fa...
-
Asam Kuat : 1. Asam klorida (HCl) 2. Asam nitrat (HNO 3 ) 3. Asam sulfat (H 2 SO 4 ) 4. Asam bromida (HBr) 5. Asam io...
0 komentar:
Posting Komentar