Gus, andai
panjenengan masih hidup aku harap tidak ada air mata, kegalauan dan
kegusaran melihat situasi sekarang. Kami mampu menyelesaikan urusan saat
ini.
from: aku@duniasaatini.com
to: gusdur@syurga
date: Fri, Dec 30, 2011 at 1:51 PM
subject: Email Imajiner untuk Gus Dur
mailed-by: duniasaatini.com
Untuk Almaghfiroh Gus Dur, nyuwun sewu bila aku lancang membangun
keasyikan panjenangan bercengkerama dengan Gusti Allah di alam barzah.
Gus, aku mau mengadu tentang negerimu yang makin semrawut ini.
Gus, sehari lalu tempat pengajian ummat Syiah di Desa Karang Gayam,
Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang Madura. Warga syiah diusir dari rumah
tinggalnya. Kenapa ini terjadi Gus? Keberadaan pemimpin negeri ini
seperti tidak adanya.
Gus, natalan kemarin juga jadi cerita pilu bagi warga GKI Yasmin
Bogor. Mereka tak bisa merayakan natal karena gereja masih digembok sama
walikota Bogor. Kenapa ini terjadi Gus? Keberadaan pemimpin negeri ini
seperti tidak adanya.
Gus, 24 Desember lalu juga terjadi pembunuhan rakyat Bima dalam
konflik agraria. Kenapa ini terjadi Gus? Keberadaan pemimpin negeri ini
seperti tidak adanya.
Gus, enam bulan silam juga terjadi konflik tanah di Mesuji yang
menewaskan ummat kita. Kenapa ini terjadi Gus? Keberadaan pemimpin
negeri ini seperti tidak adanya.
Gus, aku capek kalau harus membuat daftar kasus-kasus negeri ini. Aku
tak akan sanggup menuliskannya. Bahkan hingga tangan dan otak ini
lemot, tak akan bisa menjelaskannya. Terlalu banyak kasus yang tak jelas
akhir ceritanya.
Gus, panjenangan mengajarkan tentang mencintai Indonesia dengan
segala keragamannya, mengutamakan kepentingan yang lebih besar, namun
tetap memberikan perhatian dan empati yang mendalam kepada para pihak
yang dianggap kecil dan tertindas. Namun ajaran panjenangan ini tak laku
Gus. orang lebih senang main pokrol, main kayu, main besi dengan
kekuasaannya yang menindas.
Gus, panjenangan mengajarkan Islam yang inklusif. Islam yang dipegang
teguh sampai mati tapi saat yang sama menyantuni orang yang berbeda
keyakinan. Namun ajaran panjenangan itu tak laku Gus. Orang lebih suka
membunuh orang yang berkeyakinan lain, yang berbeda cara berdoanya, beda
amalan fiqhnya ketimbang menghormati manusia dan kemanusiaan ciptaan
Gusti Allah itu.
Gus, panjenangan mengajarkan agar belajar Islam bukan cuma
syariatnya. Bukan cuma huruf hijaiyah dan kisah heroik dalam dongeng Al
Qur'an Hadits tapi pada makna dan latar tiap ayat. Namun ajaran
panjenengan itu tak laku Gus. Banyak kaum kita yang lebih suka
mengafirkan orang lain. Sementara tak pernah ada cerita mengafirkan diri
sendiri. Pikiran kotor tak pernah disadari.
Gus, panjenangan mengajarkan jangan mudah terbujuk angkara murka
dunia. Mudah iri dengki melihat kesuksesan orang lain. Namun ajaran
panjenangan tak laku Gus. Banyak kaum kita yang gelap mata, gelap hati
dan merusak hati dan pikiran sendiri.
Gus, panjenangan mengajarkan kalau yang namanya kesalehan itu diukur
oleh kejernihan hati karena ilmu yang mendalam. Tapi betapa beratnya
menjadi thariqat, ma'rifat dan hakihat dalam satu unsur senyawa yang
sama. Namun ajaran panjenangan tak laku karena kesalehan itu diukur oleh
sorban, gamis putih dan berdoa dengan toa secara keras.
Gus, di akhir surat ini aku mau tanya. Panjenangan sering bicara
kalau kita harus berdekatan dengan Gusti Allah: bercengkerama dengan
Gusti Allah siang dan malam dengan segala tirakat, riyadhoh, zikir dan
pujian, maka hidup akan tenteram. Dengan begitu, kata panjenengan, hidup
jadi sabar dan narimo walau pas-pasan.
Panjenangan bilang kalau Gusti Allah bakal mengangkat derajat kita di
akhirat kalau selama hidup berbuat baik, meski hidup sengsara secara
fisik namun mulia derajat di sisi Allah. Apa semua itu bener Gus sudah
panjenangan alami sendiri?
Gus, kami rindu uraianmu, pandangan-pandanganmu tentang dunia santri
dan kiai, tentang membumikan ajaran Islam, tentang demokrasi, tentang
negara Pancasila, tentang keberagaman agama, tentang kemanusiaan secara
luas. Juga guyonanmu yang melecut isi kepala.
Gus, andai panjenengan masih hidup aku harap tidak ada air mata,
kegalauan dan kegusaran melihat situasi sekarang. Kami mampu
menyelesaikan urusan saat ini. Tangan bergandengan lebih mudah
membereskan pekerjaan rumah ketimbang dua tangan.
Gus, salam untuk Gusti Allah, malaikat dan penghuni surga...
Senin, 06 Februari 2012
Email Imajiner untuk Gus Dur
4:35 PM
Mubarack Mushlikhuddin
No comments
Popular Posts
-
Cara Mengatasi IDM yang di Block Atau Fake Serial Number - Banyak yang bertanya mengenai bagaimana Cara Mengatasi IDM yang diblock Atau Fa...
-
Asam Kuat : 1. Asam klorida (HCl) 2. Asam nitrat (HNO 3 ) 3. Asam sulfat (H 2 SO 4 ) 4. Asam bromida (HBr) 5. Asam io...
-
Akh. Muzakki* Seorang filosof pendidikan kenamaan dari New York, Sidney Hook (1943:154), pernah menyatakan, perkembangan sebuah bangs...
0 komentar:
Posting Komentar