Sabtu, 01 Oktober 2011

Beberapa Hal Tentang Ahmadiyah

Sepuluh tahun lalu, penulis bersama teman-teman SMA mengunjungi sebuah Panti Asuhan di jalan Anuang nomor 112 Makassar. Panti asuhan itu cukup besar; di sampingnya berdiri masjid dan kantor dalam satu kompleks. Baru-baru ini, kompleks bangunan itu diserang oleh Forum Pembela Islam (FPI) Makassar. Ya, di situlah Ahmadiyah Makassar bermarkas.

Anggota FPI mencoret bilboard Ahmadiyah
Anggota FPI mencoret bilboard Ahmadiyah (tribuntimur.com)



Kerumunan di depan kompleks markas Ahmadiyah Makassar
Kerumunan di depan kompleks markas Ahmadiyah Makassar (desantara.org)


Tiga tahun lalu, ketika penulis bekerja di televisi lokal, seorang pemuda datang untuk mengajukan kerja sama penyiaran. Dia mengaku dari perwakilan Muslim TV, sebuah perusahaan televisi Islam internasional yang berpusat di 16 Gressen Hall Road SW 18,5 QL London, Inggris. Dia ingin memutar dokumentasi karya Muslim TV dengan membayar kompensasi tertentu. Dia lalu memberikan contoh dokumentasinya dalam bentuk CD. Di stiker CD itu tertera logo MTA, singkatan dari Muslim TV Ahmadiyah.
Dari dua pengalaman tersebut, penulis berkesimpulan bahwa: (1) Ahmadiyyah adalah organisasi internasional yang sudah lama berdiri dan besar, lebih besar dari Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama; (2) Ahmadiyah adalah organisasi yang digerakkan dengan dana besar. Kalau mereka tidak punya dana besar, mana mungkin mereka mampu membuat production house televisi berskala internasional, bukan?

Masjid Ahmadiyah di Inggris (bloggertouch.appspot.com)
Masjid Ahmadiyah di Inggris (bloggertouch.appspot.com)


Apa isi CD itu? CD itu berisi profil Khalifatul Masih IV Ahmadiyyah, yaitu Mirza Tahir Ahmad, saat berkunjung ke Indonesia bulan Juni tahun 2000 silam. Dia sendiri sudah meninggal pada tahun 2003. Dalam kunjungan ke Indonesia tersebut, dia bertemu dengan Amin Rais (ketua MPR RI), dia menjadi keynote speaker dalam Seminar Islam di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan dia menemui para pengurus dan jema’at Ahmadiyah Indonesia. Selama beraktifitas di Indonesia, sang Khalifatul Masih IV dan rombongannya dikawal oleh polisi.

Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV Ahmadiyah
Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV Ahmadiyah (alislam.org)



Dari isi CD tersebut, penulis berkesimpulan bahwa: (1) Pemerintah Republik Indonesia dan jajarannya (pejabat, polisi, dan lainnya) sudah lama mengenal dan mengetahui Ahmadiyah, baik secara organisasi maupun pergerakan; (2) cendikiawan muslim Indonesia juga sudah bergaul dengan para ulama-ulama Ahmadiyah, salah satunya Amien Rais yang saat itu menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah, organisasi yang mengharamkan Ahmadiyah.
*****

Mirza Ghulam Ahmad (pendiri Ahmadiyah) menyatakan dirinya sebagai pemilik nafas Al Masih (cahaya) dan pewaris tahta Imam Mahdi, Imam akhir zaman yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad. Makanya, pemimpin Ahmadiyah diberi gelar Khalifatul Masih yang berarti pemimpin yang mewarisi nafas Al Masih (cahaya) dan pewaris tahta Imam Mahdi, Imam akhir zaman.

Mirza Ghulam Ahmad dan pengikutnya
Mirza Ghulam Ahmad dan pengikutnya


Dalam perkembangannya, setelah Mirza Ghulam Ahmad meninggal pada 1908, Ahmadiyah sudah dipimpin lima orang Khalifatul Masih hingga hari ini: Hakim Maulana Nuruddin (1908-1914), Alhaj Mirza Bashiruddin Mahmod Ahmad (1914-1965), Hafiz Mirza Nasir Ahmad (1965-1982), Mirza Tahir Ahmad (1982-2003), dan Mirza Masroor Ahmad (2003-sekarang). Setiap jema’at Ahmadiyah wajib berba’iat setia mengikuti sang Khalifatul Masih. Saat ini, sekira 150 juta orang yang tersebar di 174 negara di seluruh dunia telah berbaiat setia kepada sang Khalifatul Masih. Berikut syair bai’at setia yang penulis kutip dari isi CD MTA:
Oh cahaya tercinta; Pemilik nafas Al Masih
Pewaris Tahta Mahdi, Imam Zaman
Oh Penghulu, Oh Sang Dermawan, Penuntunku penuh kemurahan
Demi Tuhan kami, kami berbai’at setia kepadamu
Kau telah menjadi milik kami, kami telah menjadi milikmu
Dari pemaparan di atas, penulis berharap pembaca secara sendirinya bisa menilai Ahmadiyah, apakah berada di jalan yang lurus atau sesat? 

-Oleh: Fachrul Khairuddin

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Tukeran Link

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons