Rabu, 01 Februari 2012

Peresmian Masjid di Amerika Tertunda Akibat Corat-Coret dan Pengrusakan



Di kegelapan Minggu malam (30/1/2012), pengacau memecahkan botol minuman keras, melemparkan batu dan menghancurkan jendela sebuah masjid di Chantilly--yang dibangun lebih dari sepuluh tahun dengan kerja keras, pengorbanan harta dan doa.

Jemaat Muslim Ahmadiyah masih terguncang Senin setelah mengetahui kerusakan di lokasi konstruksi. Kerugian ditaksir  bisa mencapai biaya hingga $ 60.000 untuk memperbaikinya (Sekitar 540 juta rupiah jika kurs 1 US$ adalah Rp. 9000,-). Para pengacau menyerang sebagian besar jendela kaca dan pintu di lantai pertama, dan bahkan dua jendela yang tinggi di lantai ke-dua.

"Ini adalah jenis kriminal pengrusakan agar kami bisa memperlihatkan kekesalan mereka," kata Usman Ghumman, sekretaris umum "Semua jendela hancur, dari luar ke arah dalam, dengan cara yang gila. Seperti seseorang yang berjalan dengan teratur (sistematis), mulai dari pintu ke pintu, untuk merusak  apa pun. "

"Hal ini lebih mengecewakan dibanding musibah kehilangan uang, bagaimanapun juga, Kenyataannya peresmian masjid harus tertunda. Kaca itu telah khusus dipesan dan sudah dibentuk sesuai bentuk jendela masjid, dan biaya antara $ 3.000 sampai $ 6.000 per jendela (Sekitar 27 juta - 54 juta rupiah jika kurs 1 US$ adalah Rp. 9000,-)," ungkap Ghumman.

Ini butuh waktu lama untuk memperbaiki dan menggantinya, bahkan jika asuransi (oleh kontraktor) memberikan biaya ganti rugi secara tepat waktu.

Ketika pekerja konstruksi --yang telah menempatkan waktu ekstra di hari minggu sehingga masjid bisa dibuka pada akhir Februari-- meninggalkan lokasi sekitar 16:30 (waktu setempat) pada hari Minggu sore. Saat itu bangunan masih dalam keadaan baik-baik saja. Ketika kru pekerja tiba di Senin pagi, pecahan kaca sudah ada di mana-mana. Kebanyakan  jendela di lantai pertama rusak. Kaleng Bir dan botol alkohol yang kosong berserakan di mana-mana "Sekira minuman keras itu cukup untuk 20 orang," kata Tariq Hassan, Teknik EMSI, perusahaan pembangun masjid.
 
Ghumman mengatakan pengacau tidak mencuri apa pun dari masjid, sehingga ia percaya bahwa mereka khusus ditargetkan untuk merusak, karena sebagian usaha pengrusakan itu adalah mencoret-coret (vandalisme) bangunan.

Sangat ironi, Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah kelompok yang mempromosikan perdamaian. Moto mereka adalah 'cinta kepada semua, kebencian tidak untuk siapapun.' "Walaupun komunitas (Jemaat Ahmadiyah) dianiaya di beberapa negara Islam karena beberapa keyakinan mereka, tetapi mereka berharap untuk tinggal dengan damai dalam sebuah komunitas di mana konstitusi mengatakan setiap orang bisa beribadah, dan bebas beragama," kata Ghumman.

Ghumman dan komunitasnya telah mengalami kekerasan berupa vandalisme dan pengrusakan sebelumnya. Enam atau tujuh tahun lalu, pengacau masuk ke sebuah masjid di daerah Washington DC dan menodai Al-Quran, katanya.

Pembangunan masjid baru ini berlokasi di dekat Westfields Boulevard (Virginia, Amerika Serikat) telah membangkitkan perlawanan dari lingkungan sekitar atas bagian tertentu dari proyek, misalnya mengenai ketinggian kubah. Setelah lebih dari sepuluh tahun dipersiapkan, meskipun, masyarakat akhirnya siap untuk membuka masjid, sementara direncanakan pada akhir Februari (2012).

Fairfax County polisi telah membaktikan waktudan personilnya untuk menemukan pelaku. Detektif menyelidiki bangunan, dan membawa anjing pelacak untuk mengendus di tempat tersebut. Penyelidikan masih dalam tahap awal,  penyidik diprioritaskan dari Stasiun Kabupaten Sully. Siapapun yang mempunyai informasi dapat menghubungi Serse Kriminal di 1-866-411-TIPS/8477.

Sedangkan untuk masyarakat masjid tersebut, mereka telah mengajukan klaim asuransi dan berniat mengajukan tuntutan terhadap siapa pun yang merusak daerah tersebut.
"Ketika hal-hal berjalan begitu baik, Anda pasti tidak mengharapkan musibah itu," kata Ghumman "Hal seperti itu  terlalu indah untuk jadi kenyataan. Kemudian tiba-tiba semua  ini terjadi. Ini menjadikan Anda kembali ke belakang (kami harus memulainya dari awal)"


------ berita asli ------

Mosque Opening on Hold After Vandals Trash Windows. Leaders of the Ahmadiyya Muslim community estimate tens of thousands of dollars worth of damage. By Mary C. Stachyra (mary.stachyra@patch.com) January 30, 2012
Under the cover of darkness Sunday night, vandals downed alcohol, threw rocks and smashed the windows—along with over a decade of hard work, financial sacrifices and prayers—of a Chantilly mosque.

The Ahmadiyya Muslim community was reeling Monday after learning of the destruction at the construction site, which leaders estimated could cost up to $60,000 to repair. The vandals took out most of the glass windows and doors on the first floor, and even two windows high on the second floor.

“It’s kind of devastating to see," said Usman Ghumman, the general secretary. "All the windows are smashed in, like in an insane way. Like somebody went systematically, door to door, to whatever’s reachable.”

More upsetting than the financial damage, however, is the fact that the mosque's opening will now have to be delayed. The glass was specially-ordered and shaped, and cost between $3,000 to $6,000 per window, Ghumman said. It will take a long time to order and replace it, even if the insurance covers the entire cost in a timely fashion.

When the construction workers—who had been putting extra hours in on the weekends so the mosque could open in late February—left the site around 4:30 p.m. on Sunday afternoon, the site was fine. When the morning crew arrived early Monday, shards of glass were everywhere. The majority of the windows on the first floor were broken. Beer cans and empty alcohol containers were strewn all over—"enough for 20 men," said Tariq Hassan, of EMSI Engineering, the company building the mosque.

Ghumman said the vandals did not steal anything from the mosque, so he believes that they were specifically targeted, due to the amount of effort it would have taken to vandalize the building.

The irony is the Ahmadiyya Muslim community promotes peace, he said. Their motto is "love for all, hatred for none." The community is persecuted in some Islamic countries because of some of their beliefs, but hoped to reside peacefully in "a community where the Constitution says every man is able to worship, and there's freedom of religion,” Ghumman said.

Ghumman and his community have experienced devastating vandalism before. Six or seven years ago, vandals broke into another mosque in the DC area and desecrated the Koran, he said.

The construction of the new mosque near Westfields Boulevard had evoked opposition from nearby neighborhoods over certain elements of the project, such as the height of the dome. After more than a decade of preparation, though, the community was finally ready to open the mosque, tentatively planned for the end of February.

Fairfax County police have dedicated considerable time and resources to finding the perpetrator or perpetrators. Detectives were investigating the site for a good portion of the day, and brought a dog to sniff over the area. The investigation is in early stages, but a priority for the officers at the Sully District Station. Anyone with information may contact Crime Solvers at 1-866-411-TIPS/8477.

As for the community, they have filed an insurance claim and intend to press charges against whoever vandalized the area.

“When things come along so well, you don’t expect it," Ghumman said. "Like it was too good to be true. Then all of a sudden something like this happens. It sets you back.”
-Sumber berita dan foto asli : http://centreville.patch.com/articles/mosque-opening-on-hold-after-vandals-trash-windows

-Sumber terjemahan berita : http://cinta-islam.web.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Tukeran Link

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons